God Bless adalah grup musik rock yang telah menjadi legenda di Indonesia.
Dasawarsa 1970-an bisa dianggap sebagai tahun-tahun kejayaan mereka.
Salah satu bukti nama besar mereka adalah sewaktu God Bless dipilih sebagai pembuka konser grup musik rock legendaris dunia, Deep Purple di Jakarta (1975).
ASAL USUL SEJARAH BAND GOD BLESS
ERA 1970-an
Berdirinya God Bless berawal dengan kembalinya Ahmad "Iyek" Albar kembali ke Tanah Air setelah beberapa tahun tinggal di Belanda, ia pun berangan-angan membentuk band sendiri yang lebih serius.
Beliau kembali dari Belanda bersama dengan Ludwig Lemans (gitaris Clover Leaf, band Iyek ketika masih di Belanda).
Iyek lalu mengajak (almarhum) Fuad Hassan (drum) dan Donny Fattah (bass) untuk membentuk band.
Inilah yang melatarbelakangi berdirinya Crazy Wheels, sebelum akhirnya band tersebut - yang mengadakan konser perdananya di TIM (Taman Ismail Marzuki) lalu mengikuti pentas musik "Summer '28", semacam pentas 'Woodstock' ala Indonesia di Ragunan, Jakarta,
yang diikuti berbagai band dari Indonesia, Malysia dan Filipina - mengubah namanya menjadi God Bless pada tanggal 5 Mei 1973.
Jockie Surjoprajogo (keyboard) sendiri baru bergabung dengan Crazy Wheels/God Bless pada awal tahun 1973.
Beliau dimaksudkan sebagai pengganti Deddy Dores - yang sempat bergabung dengan God Bless namun tidak bertahan lama dalam band tersebut karena harus mengurus bandnya sendiri, Rhapsodia.
Namun Jockie juga tidak bisa bertahan lama.
Posisi beliau pun digantikan oleh (almarhum) Soman Lubis.
Pada bulan Juni 1974, Fuad Hasan dan Soman Lubis (keyboard) mengalami kecelakaan lalu lintas di Tugu Pancoran, Jakarta Selatan.
God Bless pun melalui masa berkabung.
Ditambah lagi, sang gitaris Ludwig Lemans juga memutuskan untuk keluar dari God Bless.
Dengan demikian, personil yang tersisa tinggal
Ahmad Albar dan Donny Fattah.
Untuk mengisi kekosongan pada keyboard, mereka mengajak Jockie untuk bergabung kembali.
Jockie lantas mengajak Ian Antono (gitar) dan Teddy Sujaya (drum) untuk bergabung dengan God Bless.
Untuk mengenang Fuad Hassan dan Soman Lubis, God Bless tampil di TIM dengan tema mengenang seratus hari Fuad Hasan dan Soman Lubis dengan atraksi mengusung peti mati diatas panggung.
Pada awalnya, God Bless bukanlah band yang memiliki lagu.
Mereka hanya band yang biasa membawakan lagu-lagu orang lain,
seperti Kansas, Easy Beast, Genesis, Deep Purple, pada setiap penampilan mereka.
Proses masuknya band legendaris ini kedalam dapur rekaman dimulai dengan coba-coba.
Mereka menulis lagu, dan lantas merekamnya.
Mereka merekamnya di sebuah studio yang dikelola oleh Alex Kumara (ahli broadcast).
Rekaman-rekaman ini bisa sampai ke telinga PT Aquarius Musikindo karena Suryoko - bos Aquarius - sering belajar gitar di rumah Ian.
Mereka berdua memang sudah bersahabat sejak lama.
Dan pada tahun 1975, God Bless merilis album perdananya.
ERA 80-an
Menjelang pembuatan album kedua, Jockie Surjoprajogo keluar dari formasi, posisinya kemudian diambil alih oleh Abadi Soesman yang bergabung tahun 1979 dan ikut terlibat di pembuatan album Cermin (1980).
Berbeda dengan album sebelumnya yang rekaman jalan sambil menyelesaikan materi lagu, Album Cermin (1980) dikonsep dan dipersiapkan secara matang beberapa bulan sebelum masuk rekaman.
Pada album ini, konsep musik God Bless sedikit berubah menghadirkan ramuan aransemen lagu-lagunya terkesan lebih rumit, disamping membutuhkan skill masing-masing personil yang tinggi juga kekompakan dalam memainkannya,
seperti lagu Musisi, Anak Adam, Selamat Pagi Indonesia atau Sodom Gomorah.
Bahkan ketika rekaman, Teddy Sunjaya tidak menggunakan metronome seperti kebanyakan rekaman yang lain.
Album Cermin pun merupakan representasi dari pemberontakan God Bless terhadap dominasi industri rekaman ketika itu yang selalu mencekokkan komersialisme atas tuntutan pasar yang ketika itu sedang didominasi musik pop yang bertemakan cinta dalam pandangan secara sempit.
Album ini sering disebut-sebut sebagai album God Bless paling idealis dan terbaik dari sisi musikalitasnya.
Dan menjadi barometer kwalitas sebuah band rock waktu itu, manakala mampu memainkan lagu-lagu dari album Cermin.
Dua tahun setelah album Cermin dirilis, Abadi Soesman mengundurkan diri.
Pada sekitar tahun 1980-an, salah satu promotor rock asal Surabaya, Log Zhelebour mulai gencar mementaskan festival rock di Indonesia, dan mulailah membangunkan God Bless dari "tidur panjangnya" dengan menjadikan lagu-lagu God Bless sebagai lagu "wajib" juga personilnya menjadi juri di festival yang akhirnya banyak melahirkan band-band rock di Indonesia, seperti Grass Rock, Elpamas, sampai Slank.
Dari sekedar menjadi juri tersebut, pada tahun 1988 God Bless akhirnya melahirkan album come back
Semut Hitam yang meledak di pasaran waktu itu, dengan hitsnya seperti Rumah Kita, Semut Hitam, atau Kehidupan.
Secara penjualan, album Semut Hitam ini adalah album God Bless paling laris.
Di album ini, terjadi lagi perubahan konsep musik God Bless.
Dari yang tadinya lebih bernuansa rock progresif secara drastis berubah menjadi sedikit lebih keras dengan adanya pengaruh musik hard rock dan heavy metal, disamping unsur komersil untuk mempertimbangkan selera pasar.
Pun demikian, kwalitas musiknya masih tetap kental dipertahankan.
Album ini juga menjadi inspirasi anak muda agar dapat terus berkarya dalam bidang musik rock.
Namun, setelah album Semut Hitam keluar, Ian Antono menyatakan keluar dari formasi God Bless.
Posisinya kemudian digantikan oleh gitaris muda berbakat, Eet Sjahranie.
Setelah masuknya Eet Sjahranie, pada tahun 1989 dirilislah album berjudul Raksasa dengan hits Menjilat Matahari, Maret 1989, atau Misteri.
Eet Sjahranie berhasil me-refresh sound gitar Ian Antono dan menjadikan God Bless lebih agresif.
Ian Antono sendiri, setelah keluar dari God Bless terhitung sukses merintis karier solo sebagai pencipta lagu, aranjer dan produser.
ERA 90-an
Setelah melewati masa vakum yang cukup panjang, tahun 1997, para personel God Bless, termasuk Eet Sjahranie dan Ian Antono kembali berkumpul.
'Workshop' yang mereka gelar di kawasan Puncak, menghasilkan sebuah album berjudul Apa Kabar.
Namun reuni ini tidak berlangsung lama karena Eet secara resmi mengundurkan diri dari formasi God Bless dan konsentrasi untuk bandnya sendiri, Edane yang sejak tahun 1992 sudah merilis album perdananya, The Beast.
Walau tidak banyak merilis album, God Bless, dianggap merupakan legenda grup musik rock Indonesia
karena dianggap sebagai pelopor yang memiliki kualitas bermusik tinggi.
Sepanjang perjalanannya, grup ini mengalami 15 kali lebih pergantian personil yang disebut sebagai 'formasi', dan saat ini tinggal
Ahmad Albar (vokal), Ian Antono (gitar), dan Donny Fattah Gagola (bass) yang masih dapat dikatakan sebagai personil aktif grup.
ERA 2000-an
Pada Februari 2009 lalu, mereka tampil di acara Kick Andy di Metro TV dengan 5 orang personil, yaitu
Ahmad Albar (vokal), Ian Antono (gitar), Donny Fattah (bass), Yaya Moektio (drum) dan Abadi Soesman (kibor).
Mereka menyatakan akan mengeluarkan album baru dalam waktu dekat ini.
Dan tepat pada awal Mei 2009, God Bless akhirnya mengeluarkan album terbarunya yang berjudul 36th.
DISKOGRAFI ALBUM GOD BLESS
ALBUM
1. GOD BLESS
Dirilis tahun 1975
dengan label Pramaqua
berisikan 8 lagu :
- Huma Di Atas Bukit
- Rock DI Udara
- Sesat
- Eleanor Rigby (Cover the Beatles)
- Gadis Binal
- Friday on My mind (Cover easybeats)
- Setan Tertawa
- She Passed Away
2. Cermin
Dirilis tahun 1980
dengan label Billboard Indonesia
berisikan 9 lagu :
- Cermin
- Selamat pagi INdonesia
- Musisi Indonesia
- Balada SEjuta Wajah
- Sodom dan Gomorah
- Anak Adam
- Insan Sesat
- Ingat
- Tuan Tanah
3. Semut Hitam
Dirilis tahun 1988
dengan label Billboard Indonesia
berisikan 10 lagu :
- Kehidupan
- Rumah Kita
- Semut Hitam
- Damai Yang Hilang
- Orang Dalam Kaca
- Ogut Suping
- Suara Kita
- Badut-badut Jakarta
- Trauma
- Bla..bla...bla
4. Raksasa
Dirilis tahun 1989
dengan label Logiss Record
PRoduser Log Zhelebor
berisikan 10 lagu :
- Maret 1989
- Menjilat matahari
- Misteri
- Emosi
- Cendawan Kuning
- 2002
- Pemburu ilusi
- Sang jagoan
- Anak Kehidupan
- Raksasa
5. Apa Kabar
Dirilis tahun 1997
dengan label Logiss Record
PRoduser Log Zhelebor
direkam di Studio 301, Castlereagh, Sydney
berisikan 10 lagu :
- Apa Kabar
- Anakku
- Serigala Jalanan
- Asasi
- Diskriminasi
- Roda KEhidupan
- Pengamen Kecil
- Balada si Toha
- Nurani
- Kembali
6. 36 th
Dirilis tahun 2009
dengan label Nagaswara
PRoduser Ian Antono, Kharisma records
direkam di Gong Studio
berisikan 10 lagu :
- N.A.T.O
- Prahara Timur Tengah
- Karna Ku Ingin Kau Bahagia
- Biarkan Hidup
- Pudar
- Jalan Pulang
- Sahabat
- Syair untuk sahabat
- Dunia Gila
- Rock n ROll Hidupku
KOMPILASI
1. The Story Of God Bless
Dirilis tahun 1990
dengan label Logiss Record
PRoduser Log Zhelebour
berisikan 10 lagu :
- Huma diatas bukit
- Musisi
- She Passed Away
- Raksasa
- Kehidupan
- Cendawan Kuning
- Setan Tertawa
- Rumah Kita
- Menjilat matahari
- Sesat
2. 18 Greates Hits of God Bless
Dirilis tahun 1992
dengan label Logiss Record
PRoduser Log Zhelebour
berisikan 18 lagu :
- Balada Sejuta wajah
- Damai yang hilang
- Menjilat matahari
- Rumah kita
- Musisi
- Anak Kehidupan
- Sesat
- Trauma
- Misteri
- Raksasa
- Selamat Pagi indonesia
- Huma Diatas bukit
- Semut Hitam
- Setan Tertawa
- Cendawan kuning
- Kehidupan
- Maret 1989
- She Passed Away
3. The Greatest Slow Hits
Dirilis tahun 1999
dengan label Logiss Record
PRoduser Log Zhelebour
berisikan 12 lagu :
1. Aku Bersaksi
2. Huma Di Atas Bukit
3. Rumah Kita
4. Anakku
5. Anak Kehidupan
6. She Passed Away
7. Balada Sejuta Wajah
8. Pengamen Kecil
9. Damai Yang Hilang
10. Nurani
11. Mistery
12. Asasi
PERSONEL
1. Achmad Albar (Vokalis)
2. Ian Antono (Gitaris)
3. Donny Fattah Gagola (Bassis)
4. Yaya Moektio (Drums)
5. Abadi Soesman (Keyboard)
MANTAN PERSONEL
1. Eet Sjahranie (gitaris)
2. Teddy Sujaya (Drums)
3. Jockie Surjoprajogo (Keyboard)
4. Dedy Dores (Gitaris)
5. Keenan Nasution (Drums)
6. Gilang Ramadhan (Drums)
7. Indra Ras (Keyboard)
Diambil dari Wikipedia
Dasawarsa 1970-an bisa dianggap sebagai tahun-tahun kejayaan mereka.
Salah satu bukti nama besar mereka adalah sewaktu God Bless dipilih sebagai pembuka konser grup musik rock legendaris dunia, Deep Purple di Jakarta (1975).
ASAL USUL SEJARAH BAND GOD BLESS
ERA 1970-an
Berdirinya God Bless berawal dengan kembalinya Ahmad "Iyek" Albar kembali ke Tanah Air setelah beberapa tahun tinggal di Belanda, ia pun berangan-angan membentuk band sendiri yang lebih serius.
Beliau kembali dari Belanda bersama dengan Ludwig Lemans (gitaris Clover Leaf, band Iyek ketika masih di Belanda).
Iyek lalu mengajak (almarhum) Fuad Hassan (drum) dan Donny Fattah (bass) untuk membentuk band.
Inilah yang melatarbelakangi berdirinya Crazy Wheels, sebelum akhirnya band tersebut - yang mengadakan konser perdananya di TIM (Taman Ismail Marzuki) lalu mengikuti pentas musik "Summer '28", semacam pentas 'Woodstock' ala Indonesia di Ragunan, Jakarta,
yang diikuti berbagai band dari Indonesia, Malysia dan Filipina - mengubah namanya menjadi God Bless pada tanggal 5 Mei 1973.
Jockie Surjoprajogo (keyboard) sendiri baru bergabung dengan Crazy Wheels/God Bless pada awal tahun 1973.
Beliau dimaksudkan sebagai pengganti Deddy Dores - yang sempat bergabung dengan God Bless namun tidak bertahan lama dalam band tersebut karena harus mengurus bandnya sendiri, Rhapsodia.
Namun Jockie juga tidak bisa bertahan lama.
Posisi beliau pun digantikan oleh (almarhum) Soman Lubis.
Pada bulan Juni 1974, Fuad Hasan dan Soman Lubis (keyboard) mengalami kecelakaan lalu lintas di Tugu Pancoran, Jakarta Selatan.
God Bless pun melalui masa berkabung.
Ditambah lagi, sang gitaris Ludwig Lemans juga memutuskan untuk keluar dari God Bless.
Dengan demikian, personil yang tersisa tinggal
Ahmad Albar dan Donny Fattah.
Untuk mengisi kekosongan pada keyboard, mereka mengajak Jockie untuk bergabung kembali.
Jockie lantas mengajak Ian Antono (gitar) dan Teddy Sujaya (drum) untuk bergabung dengan God Bless.
Untuk mengenang Fuad Hassan dan Soman Lubis, God Bless tampil di TIM dengan tema mengenang seratus hari Fuad Hasan dan Soman Lubis dengan atraksi mengusung peti mati diatas panggung.
Pada awalnya, God Bless bukanlah band yang memiliki lagu.
Mereka hanya band yang biasa membawakan lagu-lagu orang lain,
seperti Kansas, Easy Beast, Genesis, Deep Purple, pada setiap penampilan mereka.
Proses masuknya band legendaris ini kedalam dapur rekaman dimulai dengan coba-coba.
Mereka menulis lagu, dan lantas merekamnya.
Mereka merekamnya di sebuah studio yang dikelola oleh Alex Kumara (ahli broadcast).
Rekaman-rekaman ini bisa sampai ke telinga PT Aquarius Musikindo karena Suryoko - bos Aquarius - sering belajar gitar di rumah Ian.
Mereka berdua memang sudah bersahabat sejak lama.
Dan pada tahun 1975, God Bless merilis album perdananya.
ERA 80-an
Menjelang pembuatan album kedua, Jockie Surjoprajogo keluar dari formasi, posisinya kemudian diambil alih oleh Abadi Soesman yang bergabung tahun 1979 dan ikut terlibat di pembuatan album Cermin (1980).
Berbeda dengan album sebelumnya yang rekaman jalan sambil menyelesaikan materi lagu, Album Cermin (1980) dikonsep dan dipersiapkan secara matang beberapa bulan sebelum masuk rekaman.
Pada album ini, konsep musik God Bless sedikit berubah menghadirkan ramuan aransemen lagu-lagunya terkesan lebih rumit, disamping membutuhkan skill masing-masing personil yang tinggi juga kekompakan dalam memainkannya,
seperti lagu Musisi, Anak Adam, Selamat Pagi Indonesia atau Sodom Gomorah.
Bahkan ketika rekaman, Teddy Sunjaya tidak menggunakan metronome seperti kebanyakan rekaman yang lain.
Album Cermin pun merupakan representasi dari pemberontakan God Bless terhadap dominasi industri rekaman ketika itu yang selalu mencekokkan komersialisme atas tuntutan pasar yang ketika itu sedang didominasi musik pop yang bertemakan cinta dalam pandangan secara sempit.
Album ini sering disebut-sebut sebagai album God Bless paling idealis dan terbaik dari sisi musikalitasnya.
Dan menjadi barometer kwalitas sebuah band rock waktu itu, manakala mampu memainkan lagu-lagu dari album Cermin.
Dua tahun setelah album Cermin dirilis, Abadi Soesman mengundurkan diri.
Pada sekitar tahun 1980-an, salah satu promotor rock asal Surabaya, Log Zhelebour mulai gencar mementaskan festival rock di Indonesia, dan mulailah membangunkan God Bless dari "tidur panjangnya" dengan menjadikan lagu-lagu God Bless sebagai lagu "wajib" juga personilnya menjadi juri di festival yang akhirnya banyak melahirkan band-band rock di Indonesia, seperti Grass Rock, Elpamas, sampai Slank.
Dari sekedar menjadi juri tersebut, pada tahun 1988 God Bless akhirnya melahirkan album come back
Semut Hitam yang meledak di pasaran waktu itu, dengan hitsnya seperti Rumah Kita, Semut Hitam, atau Kehidupan.
Secara penjualan, album Semut Hitam ini adalah album God Bless paling laris.
Di album ini, terjadi lagi perubahan konsep musik God Bless.
Dari yang tadinya lebih bernuansa rock progresif secara drastis berubah menjadi sedikit lebih keras dengan adanya pengaruh musik hard rock dan heavy metal, disamping unsur komersil untuk mempertimbangkan selera pasar.
Pun demikian, kwalitas musiknya masih tetap kental dipertahankan.
Album ini juga menjadi inspirasi anak muda agar dapat terus berkarya dalam bidang musik rock.
Namun, setelah album Semut Hitam keluar, Ian Antono menyatakan keluar dari formasi God Bless.
Posisinya kemudian digantikan oleh gitaris muda berbakat, Eet Sjahranie.
Setelah masuknya Eet Sjahranie, pada tahun 1989 dirilislah album berjudul Raksasa dengan hits Menjilat Matahari, Maret 1989, atau Misteri.
Eet Sjahranie berhasil me-refresh sound gitar Ian Antono dan menjadikan God Bless lebih agresif.
Ian Antono sendiri, setelah keluar dari God Bless terhitung sukses merintis karier solo sebagai pencipta lagu, aranjer dan produser.
ERA 90-an
Setelah melewati masa vakum yang cukup panjang, tahun 1997, para personel God Bless, termasuk Eet Sjahranie dan Ian Antono kembali berkumpul.
'Workshop' yang mereka gelar di kawasan Puncak, menghasilkan sebuah album berjudul Apa Kabar.
Namun reuni ini tidak berlangsung lama karena Eet secara resmi mengundurkan diri dari formasi God Bless dan konsentrasi untuk bandnya sendiri, Edane yang sejak tahun 1992 sudah merilis album perdananya, The Beast.
Walau tidak banyak merilis album, God Bless, dianggap merupakan legenda grup musik rock Indonesia
karena dianggap sebagai pelopor yang memiliki kualitas bermusik tinggi.
Sepanjang perjalanannya, grup ini mengalami 15 kali lebih pergantian personil yang disebut sebagai 'formasi', dan saat ini tinggal
Ahmad Albar (vokal), Ian Antono (gitar), dan Donny Fattah Gagola (bass) yang masih dapat dikatakan sebagai personil aktif grup.
ERA 2000-an
Pada Februari 2009 lalu, mereka tampil di acara Kick Andy di Metro TV dengan 5 orang personil, yaitu
Ahmad Albar (vokal), Ian Antono (gitar), Donny Fattah (bass), Yaya Moektio (drum) dan Abadi Soesman (kibor).
Mereka menyatakan akan mengeluarkan album baru dalam waktu dekat ini.
Dan tepat pada awal Mei 2009, God Bless akhirnya mengeluarkan album terbarunya yang berjudul 36th.
DISKOGRAFI ALBUM GOD BLESS
ALBUM
1. GOD BLESS
Dirilis tahun 1975
dengan label Pramaqua
berisikan 8 lagu :
- Huma Di Atas Bukit
- Rock DI Udara
- Sesat
- Eleanor Rigby (Cover the Beatles)
- Gadis Binal
- Friday on My mind (Cover easybeats)
- Setan Tertawa
- She Passed Away
2. Cermin
Dirilis tahun 1980
dengan label Billboard Indonesia
berisikan 9 lagu :
- Cermin
- Selamat pagi INdonesia
- Musisi Indonesia
- Balada SEjuta Wajah
- Sodom dan Gomorah
- Anak Adam
- Insan Sesat
- Ingat
- Tuan Tanah
3. Semut Hitam
Dirilis tahun 1988
dengan label Billboard Indonesia
berisikan 10 lagu :
- Kehidupan
- Rumah Kita
- Semut Hitam
- Damai Yang Hilang
- Orang Dalam Kaca
- Ogut Suping
- Suara Kita
- Badut-badut Jakarta
- Trauma
- Bla..bla...bla
4. Raksasa
Dirilis tahun 1989
dengan label Logiss Record
PRoduser Log Zhelebor
berisikan 10 lagu :
- Maret 1989
- Menjilat matahari
- Misteri
- Emosi
- Cendawan Kuning
- 2002
- Pemburu ilusi
- Sang jagoan
- Anak Kehidupan
- Raksasa
5. Apa Kabar
Dirilis tahun 1997
dengan label Logiss Record
PRoduser Log Zhelebor
direkam di Studio 301, Castlereagh, Sydney
berisikan 10 lagu :
- Apa Kabar
- Anakku
- Serigala Jalanan
- Asasi
- Diskriminasi
- Roda KEhidupan
- Pengamen Kecil
- Balada si Toha
- Nurani
- Kembali
6. 36 th
Dirilis tahun 2009
dengan label Nagaswara
PRoduser Ian Antono, Kharisma records
direkam di Gong Studio
berisikan 10 lagu :
- N.A.T.O
- Prahara Timur Tengah
- Karna Ku Ingin Kau Bahagia
- Biarkan Hidup
- Pudar
- Jalan Pulang
- Sahabat
- Syair untuk sahabat
- Dunia Gila
- Rock n ROll Hidupku
KOMPILASI
1. The Story Of God Bless
Dirilis tahun 1990
dengan label Logiss Record
PRoduser Log Zhelebour
berisikan 10 lagu :
- Huma diatas bukit
- Musisi
- She Passed Away
- Raksasa
- Kehidupan
- Cendawan Kuning
- Setan Tertawa
- Rumah Kita
- Menjilat matahari
- Sesat
2. 18 Greates Hits of God Bless
Dirilis tahun 1992
dengan label Logiss Record
PRoduser Log Zhelebour
berisikan 18 lagu :
- Balada Sejuta wajah
- Damai yang hilang
- Menjilat matahari
- Rumah kita
- Musisi
- Anak Kehidupan
- Sesat
- Trauma
- Misteri
- Raksasa
- Selamat Pagi indonesia
- Huma Diatas bukit
- Semut Hitam
- Setan Tertawa
- Cendawan kuning
- Kehidupan
- Maret 1989
- She Passed Away
3. The Greatest Slow Hits
Dirilis tahun 1999
dengan label Logiss Record
PRoduser Log Zhelebour
berisikan 12 lagu :
1. Aku Bersaksi
2. Huma Di Atas Bukit
3. Rumah Kita
4. Anakku
5. Anak Kehidupan
6. She Passed Away
7. Balada Sejuta Wajah
8. Pengamen Kecil
9. Damai Yang Hilang
10. Nurani
11. Mistery
12. Asasi
PERSONEL
1. Achmad Albar (Vokalis)
2. Ian Antono (Gitaris)
3. Donny Fattah Gagola (Bassis)
4. Yaya Moektio (Drums)
5. Abadi Soesman (Keyboard)
MANTAN PERSONEL
1. Eet Sjahranie (gitaris)
2. Teddy Sujaya (Drums)
3. Jockie Surjoprajogo (Keyboard)
4. Dedy Dores (Gitaris)
5. Keenan Nasution (Drums)
6. Gilang Ramadhan (Drums)
7. Indra Ras (Keyboard)
Diambil dari Wikipedia